tepat satu tahun yang lalu, aku masih berbunga dengan hati mu
tepat satu tahun yang lalu, kau masih membuat aku hanyut dalam tawa obrolan konyol kita yang terkadang begitu abstrak
tepat satu tahun yang lalu kita masih membunuh malam dengan canda ber intuisi kan mimpi-mimpi yang jelas-jelas kecil kemungkinannya untuk terwujud, tapi....
tepat satu tahun yang lalu, kita masih berada pada kotak nyaman yang membuat mimpi-mimpi yang kita bicarakan itu seakan-akan akan terwujud esok hari saat kita mulai membuka mata dengan bermandikan matahari
dan tepat satu tahun berlalu kini, komunikasi kita mulai berubah drastis.. bahkan kita seperti tak mengenal lagi
dan selama tepat setahun ini setelah aku memutuskan untuk coba menjauh dari mu, selama itu pula hanya kamu yang masih mengganggu isi kepala ku
rasa rindu ini sungguh mematikan, logika ku luluh saat rindu ini memuncak dan berada pada titik nyamannya
dan... kamu tau gak
rasa rindu yang teramat ini, sangat merusak pola hidupku
selama aku terinfeksi virus rindu mu, aku jadi sering susah tidur karna siluet wajahmu terus menggoda imaji ku
selama nomer ponsel masih bertengker di hp ku, aku masih sering berkhayal untuk dapatkan sms dari mu dipagi hari saat pertama aku membuka mata, dan diwaktu malam saat aku ingin terlelap yang pada intinya hal itu gak akan pernah terwujud
selama aku masih masih mengingat candamu, aku jadi sering ngobrol sendiri dan lagi-lagi kembali membuka percakapan kita yang telah semu dimakan waktu tanpa ada bumbu-bumbu canda yang hilang didalamnya.. dan tawa kecil itu kembali hadir meski keadaannya telah terbalik
bila aku pantas meminta pada tuhan untuk kembalikan semuanya... aku hanya ingin "dia"
tapi.. rasanya aku tak pantas untuk memohon doa yang seperti ini
aku malu untuk meminta pada tuhan, selama ini aku hanya ingat dengan yang tercipta, bukan dengan sang peciptanya
dan tepat di 31 januari setelah setahun yang lalu, keadaan ini sungguh berbanding terbalik
dan TAKDIR yang merubah asa dan meluruhkan harapan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar